Rekonstruksi Model Perkuliahan Etnosains Konteks Kima Bahan Galian Melaui Pendekatan Digital, Karakter, dan Kearipan Lokal Papua
Abstract
Model pembelajaran yang kurang tepat dapat memberikan respon yang kurang baik pada pencapaian hasil belajar, sehingga perlu dilakukan rekonstruksi perkuliahan sesuai kebutuhan mahasiswa. Salah satu model transformasi model perkuliahan yang digunakan adalah model rekonstruksi perkuliahan (MER). Melalui pendekatan MER, faktor-faktor penghambat perkuliahan dapat tertelusiri secara seksama, sehingga menjadi bagian yang perlu diperbaiki secara tersttruktur. Penerapan model MER untuk kebutuhan perkuliahan pada pendidikan kimia berbasis kearifan lokal Papua terintegrasi digital, dan pendidikan karakter (respek, cerdas, rajin, jujur, dan bertanggung jawab). Model ini merespon kebutuhan kurikulum dan keunikan etnografi Papua,, namun kearifan lokal ini mengandung nilai-nilai sains yang masih terpendam, sehingga melalui model perkuliahan dihasilkan pencapaian tujuan perkuliahan yang maksimal. Desain model etnokimtek telah layak digunakan ekpert Judgemen yaitu 87,46. Berdasarkan hasil uji coba skala terbatas, dihasilkan skore Ngain rata-rata 0,692 (sedang) atau Ngain persen rata-rata 69,2 (cukup efektif)..Tanggapan dosen dan mahasiswa pada implementasi model adalah positif dengan kriteria sangat baik (53,34%) dan baik (44,64%). Sedangkan perolehan rata-rata nilai karakter adalah sangat baik 49,3(%) dan baik 36,7%). Melalui hasil perolehan Nilai konsep (Ngain), sikap, dan tanggapan, maka model Etnokimtek dapat dianggap sebuah model perkuliahan yang layak dan praktis.
Copyright (c) 2025 Florida Doloksaribu, Lusia Narsia Amsad, Wigati Yektiningtias

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.