PEMANFAATAN ABU LIMBAH KULIT KOPI TORAJA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON
Abstract
Industri konstruksi membutuhkan inovasi berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak negatif
terhadap lingkungan. Salah satu inovasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan
abu ampas kulit kopi Toraja, yang merupakan limbah pertanian, sebagai bahan pengganti
sebagian semen dalam campuran beton. Abu kulit kopi merupakan hasil pembakaran limbah
kulit kopi pada proses penggilingan biji kopi. Limbah ini jumlahnya sangat banyak di Toraja
namun pemanfaatannya sangat terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh variasi penggunaan abu kulit kopi Toraja sebagai substitusi parsial semen
terhadap kuat tekan beton. Penelitian ini bersifat studi eksperimental, dimana variasi abu kulit
kopi Toraja yang digunakan adalah 0%, 5%, 7,5%, dan 10% terhadap berat semen. Benda uji
berbentuk silinder 15 cm x 30 cm dibuat masing-masing 12 buah setiap variasinya dan diuji
tekan pada hari 3, 7, 14 dan 28 hari. Total benda uji sebanyak 48 buah. Hasil uji tekan
memperlihatkan kuat tekan masing-masing variasi mengalami kenaikan seiring pertambahan
umur beton. Kuat tekan beton normal variasi 0% pada umur 28 mencapai umur rencana 25,45
Mpa, variasi 5% sebesar 22, 62 Mpa, Variasi 7,5% sebesar 24,13 Mpa dan Variasi 10 % sebesar
20,02 Mpa. Variasi penggunan abu kulit kopi Toraja sebagai substitusi parsial semen
mempunyai dampak pada nilai kuat tekan beton. Kuat tekan semua benda uji dengan
penggunaan kulit kopi sebagai substitusi parsial semen maksimum pada variasi 7,5%, namun
masih di bawah kuat tekan beton normal atau tanpa substitusi semen.