Indonesian Preservice Teachers' Perception as Non-Thai Speakers in Teaching Englishto Junior High School in Thailand
Abstract
Abstrak: Penelitian ini dengan cermat menyelidiki pengalaman ekstensif para calon guru di Indonesia yang, sebagai non-penutur asli bahasa Thailand, mengajar siswa sekolah menengah pertama Thailand dalam bahasa Inggris. Pandangan positif para pendidik terungkap melalui analisis menyeluruh terhadap kuesioner dan wawancara mendalam. Studi ini menekankan pengaruh besar guru terhadap motivasi siswa, partisipasi aktif, dan pemahaman bahasa Inggris, menggarisbawahi peran penting mereka dalam membentuk pendidikan bahasa Thailand. Studi ini menekankan kendala rumit yang dihadapi guru di Indonesia ketika menghadapi kesenjangan budaya, kesenjangan bahasa, dan variasi dalam kemahiran siswa. Tantangan-tantangan ini menilai kemampuan pendidik untuk beradaptasi dan ketahanan mereka. Terlepas dari kerumitan lingkungannya, mereka menggunakan teknik pedagogi yang mujarab yang melampaui hambatan bahasa dan budaya. Gaya mengajar mereka efektif karena kemampuan beradaptasi mereka. Temuan-temuan ini mempunyai implikasi lebih luas yang melampaui bidang pendidikan, dan menawarkan wawasan berharga bagi sejumlah individu dan kelompok yang terlibat. Kemampuan beradaptasi dan kemanjuran yang ditunjukkan oleh guru-guru Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi bagi para pendidik untuk mengintegrasikan kepekaan lintas budaya ke dalam praktik pengajaran mereka. Para pengambil kebijakan harus mempertimbangkan keberadaan lingkungan pengajaran lintas budaya dan merumuskan kebijakan pendidikan yang mendukung dan inklusif. Temuan ini dapat membantu program pelatihan guru dalam mengembangkan intervensi spesifik yang membantu guru dalam menavigasi konteks bahasa dan budaya yang beragam. Penelitian ini menyoroti jalan menuju pengajaran bahasa Inggris yang lebih halus dan selaras dengan budaya di Thailand. Meskipun terdapat tantangan dalam pengajaran lintas budaya, calon guru yang bukan penduduk asli Indonesia yang bisa berbahasa Thailand telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Mengakui dan memperingati kemampuan untuk bangkit kembali dari keterpurukan dapat membantu komunitas pendidikan dalam membina jaringan pendidikan bahasa yang beragam dan saling berhubungan yang melampaui batas-batas nasional.
Kata kunci: Pengajaran lintas budaya, pendidikan bahasa Inggris, siswa SMP. Guru bahasa non-pribumi, Tantangan dan persepsi guru
Â
Abstract: This study meticulously investigates the extensive experiences of Indonesian preservice teachers who, as non-native Thai speakers, instruct Thai junior high school students in the English language. The educators' positive views are revealed through a thorough analysis of the questionnaire and in-depth interviews. The study emphasizes the substantial influence of teachers on student motivation, active participation, and comprehension of the English language, underscoring their pivotal role in shaping Thai language education. The study emphasizes the intricate obstacles that Indonesian teachers encounter when dealing with cultural disparities, linguistic disparities, and variations in student proficiency. These challenges assess the educators' ability to adapt and their resilience. Despite the intricacies of the environment, they employ efficacious pedagogical techniques that transcend linguistic and cultural obstacles. Their teaching style is effective due to their adaptability. These findings have broader implications that extend beyond the field of education, offering valuable insights for a range of individuals and groups involved. The adaptability and efficacy demonstrated by Indonesian teachers can serve as a source of inspiration for educators to integrate cross-cultural sensitivity into their teaching practices. Policymakers ought to take into account the presence of cross-cultural teaching environments and formulate educational policies that are both supportive and inclusive. These findings can assist teacher training programs in developing specific interventions that aid teachers in navigating diverse linguistic and cultural contexts. This research sheds light on the way towards a more refined and culturally attuned English language instruction in Thailand. Despite the challenges of cross-cultural teaching, non-native Indonesian preservice teachers who speak Thai have demonstrated encouraging outcomes. Acknowledging and commemorating this ability to bounce back from adversity can assist the educational community in fostering a diverse and interconnected network of language education that transcends national boundaries.
Keywords: Cross-cultural teaching, English language education, Junior High School students. Non-native language teachers, Teacher challenges and perceptions