Metode Pembelajaran Prespektif Al-Qur’an Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Agama Islam Sekarang (Studi Komparatif Imam Ibnu Katsir Dan M. Quraisy Shihab)
Abstract
Tesis ini adalah hasil penelitian pustaka tentang Metode Pembelajaran Prespektif Al-Qur’an Dan Relevansinya Dengan Pendidikan Agama Islam Sekarang yang sasarannya adalah 4 ayat Al Qur’an tentang metode pembelajaran menurut Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab. Tujuan dari penelitian di sini disebabkan karena akhir-akhir ini banyak sekali metode dan pendekatan yang terus bermunculan dan diterapkan dalam pendidikan diberbagai bidang mata pelajaran, tetapi dari beberapa metode tersebut tidak ditemukan atau kurang sesuai dengan metode pembelajaran atau suatu istilah yang berasal dari Al-Qur’an. Karena bagaimanapun konsep PAI yang digunakan untuk membentuk, membangun, dan mengkader generasi penerus umat islam merupakan hasil muatan ayat al-Qur’an dan teks hadis. Metode pembahasan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan metode deskriptif-kualitatif dan komparatif. Adapun teknik pengolahannya yakni: data collection (mengumpulkan data), procces choice (proses pemilihan), data foccusion (pemusatan perhatian) dalam data reduction (yakni metode menyederhanakan data-data yang masih bersifat umum), data display (proses untuk menjawab rumusan) dan terakhir conclusion (menarik kesimpulan). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahawa metode pembelajaran menurut Al-Qur’an dalam QS. Al-Nahl: 125, QS. Lukman: 12-19, Al-Kahfi: 177 dan QS. AL-Baqoroh:189 yaitu mencakup metode ceramah, diskusi, kisah atau cerita, suri taladan, demonstrasi dan tanya jawab. Adapun relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam Sekarang, yaitu: Hikmah, yaitu dialog dengan menggunakan kata-kata yang benar, bijak, lembut, sopan, memudahkan, disertai dengan dalil-dalil yang kuat (ilmiah dan logis). Mau’izhah, yaitu nasehat-nasehat yang lemah lembut lagi benar, ajakan pada suatu hal yang positif atau memberi pelajaran dan peringatan dengan dalil-dalil (argumentasi) yang dapat diterima oleh akal. Jidal, yaitu berdebat atau membantah dengan peserta didik yang tidak menerima pendapat atau ajakan dengan cara-cara yang terbaik, yang tidak emosional, tidak ada unsur celaan, ejekan, sindiran dan kesombongan. Demonstrasi, dapat menjadikan perhatian siswa lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain, dan dapat mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan. Tanya jawab, memang dapat menjadi sebuah metode yang menarik dalam pembelajaran, karena peserta didik akan menjadi aktif dengan memberikan pertanyaan atau memberikan jawaban tentang apa yang mereka ketahui.