KUASA DAN MORAL PANGERAN TRUNOJOYO MADURA
Abstract
Pangeran Trunojoyo 1649-1680 adalah raja Madura yang bergelar Panembahan Madratna, inisiator dan penggerak melawan Mataram dan VOC, dikenal dengan sebutan Perang Trunojoyo 1674-1680 M. Kegigihan dan ketanggasannya mampu menduduki kraton Mataram di Plered pada akhir bulan Juni 1677, pusat kerajaan terkuat dan terbesar di tanah Jawa. Signifikansi dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rekam jejak kekuasaan dan politik di salah satu daerah Jawa, yakni Madura. Adapaun kontroversi penyebutan apakah Pangeran Trunojoyo dikatakan pahlawan atau pemberontak tidak menjadi perhatian utama dalam penelitian ini, sebab hanya prihal pernyataan administratif, akan tetapi ghirah dan semangat perjuangan menjadi perhatian untuk menjadi titik temu dan mengungkapkan objektifitas sejarah. Dari hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut: Pertama, Pangeran Tronojoyo bergerak demi kepentingan rakyat dengan sikap melawan kekuasaan. Kedua, prilaku politik Pangeran Trunojoyo adalah upaya mengembalikan nilai-nilai leluhur yang tertuang dalam konsep kekuasaan raja-raja Jawa atau konsep keagungbinataraan. Ketiga, Pangeran Trunojoyo menolak Mataram bekerjasama dengan VOC.