Penerapan Prinsip Arsitektur Hijau Pada Desain Permukiman Ramah Lingkungan di Perkotaan
Abstract
Penerapan arsitektur hijau dalam desain permukiman di perkotaan semakin penting seiring dengan tantangan urbanisasi dan perubahan iklim. Studi ini mengeksplorasi tantangan dan peluang penerapan prinsip-prinsip arsitektur hijau dalam konteks perkotaan, termasuk penggunaan material berkelanjutan, pengelolaan air, serta efisiensi energi. Meskipun terdapat hambatan seperti keterbatasan lahan, biaya awal yang tinggi, dan rendahnya kesadaran masyarakat, arsitektur hijau menawarkan berbagai peluang, terutama dalam hal penghematan energi jangka panjang, peningkatan kualitas lingkungan, serta potensi pengurangan emisi karbon. Studi ini menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan insentif dan regulasi untuk mendorong pengembang mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Selain itu, inovasi dalam material bangunan dan teknologi energi terbarukan, seperti penggunaan bata plastik dan panel surya, telah membuka peluang besar untuk menciptakan bangunan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Edukasi kepada masyarakat juga diperlukan untuk meningkatkan permintaan terhadap permukiman hijau. Rekomendasi penelitian ini meliputi peningkatan insentif pemerintah, penguatan kemitraan antara sektor swasta dan komunitas lokal, serta inovasi berkelanjutan dalam desain bangunan. Dengan pendekatan yang tepat, arsitektur hijau dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan dan sehat bagi masyarakat.
Copyright (c) 2024 Mursyid Mustafa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.