Analisis Kinerja Simpang Empat tak Bersinyal dengan Metode PKJI 2023
Abstract
Simpang empat Jalan Panglima Sudirman Kabupaten Bojonegoro adalah simpang yang menghubungkan antara Jalan Panglima Sudirman-Jalan Setya Budi-Jalan Hassanudin. Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa pada simpang tersebut sering terjadi kemacetan, terutama pada jam sibuk. Hal ini terjadi karena pada simpang tersebut merupakan jalan yang melewati kawasan dengan aktivitas cukup padat, antara lain kawasan sekolah, pemukiman, dan pertokoan. Pada simpang ini juga aktivitas penyeberang jalan baik pejalan kaki maupun kendaraan bermotor menyebabkan simpang ini rawan terjadi kecelakaan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka akan dianalisis kinerja simpang tak bersinyal menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) tahun 2023 dengan studi kasus “Simpang Empat Jalan Panglima Sudirman-Jalan Setya Budi-Jalan Hassanudin”. Hal ini dilakukan sebagai bentuk usaha untuk mendapatkan solusi untuk mengatasi konflik yang terjadi pada simpang tersebut.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh sebagai berikut: nilai kapasitas simpang diperoleh sebesar 2203,03 SMP/jam; nilai DJ diperoleh sebesar 0,48 ini menunjukkan bahwa kualitas kinerja arus lalu lintas dari tabel diatas menunjukan bahwa zona waktu dari total kendaraan yang masuk simpang didapat nilai skr /jam yang paling tinggi pada periode waktu 12:00-13:00 WIB sebesar 1055,2 SMP/jam; analisa nilai tundaan diperoleh sebesar 9,67 det/SMP; Analisa Peluang antrian Karena nilai DJ < 1, maka nilai peluang parkir (PA) (%) berkisar antara 23,46%-10,25%. Jika nilai DJ < 1, maka tidak perlu dilakukan perubahan untuk meningkatkan pelayanan Simpang, meliputi utamanya penambahan lebar rata-rata pendekat atau manajemen lalu lintas yang lain yang memungkinkan arus lalu lintas yang masuk ke Simpang tersebut berkurang atau kombinasinya