Etnomatematika pada Alat Musik Suling Tambur Papua
Abstract
Pelestarian budaya Papua menghadapi tantangan serius dari perkembangan zaman saat ini. Hal ini dperparah dengan hilangnya minat generasi muda Papua dalam mempelajari kebudayaan lokal Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aktivitas etnomatematika pada alat musik Suling Tambur Papua. Hal ini dapat diterapkan oleh guru matematika dalam mengajarkan konsep matematika sehingga bisa lebih mudah diterima oleh siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan mengadopsi jenis penelitian etnografi. Pengamatan dilakukan untuk melihat aktivitas matematika yang terdapat dalam alat musik suling tambur. Subjek pada penelitian ini yaitu Kepala Kampung, pengrajin dan pemain musik suling tambur. Tahapan penelitian ini mengadopsi pendekatan penelitian etnografi yakni antara lain pemilihan objek, pengajuan pertanyaan, pembuatan rekaman, pengumpulan, analisis data serta penulisan kesimpulan.Alat musik suling tambur merupakan sebuah kebudayaan lokal Papua. Alat ini seringkali digunakan terutama dalam upacara adat, pernikahan, penyambutan tamu, kematian serta wujud dari rasa syukur. Suling Tambur terdiri dari dua alat yaitu suling sebagai alat musik tiup dan tambur sebagai alat musik pukul. Dalam proses pembuatan dan penampilan dari alat musik suling tambur diperoleh banyak aktivitas etnomatematika yang ditemukan.Aktivitas membilang pada Suling Tambur yakni jumlah keseluruhan lubang suling serta terkait nama bilangan dari satu hingga sepuluh dalam bahasa lokal yakni Bahasa Sentani. Aktivitas mengukur yang terdapat pada alat musik suling tambur mengenai ukuran atau besaran. Selanjutnya Aktivitas merancang berperan sebagai usaha untuk membuat alat musik yang kokoh, presisi, rapi dan menarik. Aktivitas menjelaskan pada alat musik suling tambur terdapat pada bagaimana pengrajin dapat menjelaskan sejarah, pembuatan dan kegunaan dari alat musik suling tambur secara detail.