Hubungan Posisi dan Durasi Duduk Saat Pembelajaran Online dengan Keluhan Low Back Pain pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Angkatan 2019 Selama Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Penerapan kebijakan proses pembelajaran secara online akibat COVID-19 dialami oleh mahasiswa. Permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran secara online adalah keluhan nyeri punggung bawah atau disebut Low Back Pain (LBP). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara posisi dan durasi duduk terhadap terjadinya Low back pain pada Mahasiswa Kedokteran. Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling sebanyak 118 Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Angkatan 2019 selama masa pandemi COVID-19. Variabel penelitian ini posisi duduk, durasi duduk, dan Low Back Pain. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan uji chi square. Gambaran durasi duduk saat pembelajaran online pada mahasiswa FK–UWKS angkatan 2019 selama Pandemi Covid -19 sebagian besar mengalami durasi duduk selama ≥ 3 jam saat pembelajaran online (55,9%). Gambaran posisi duduk saat pembelajaran online pada mahasiswa FK–UWKS angkatan 2019 selama Pandemi Covid -19 sebagian besar tidak ergonomis saat pembelajaran online (69,5%). Gambaran keluhan Low Back Pain saat pembelajaran online pada mahasiswa FK–UWKS angkatan 2019 selama Pandemi Covid -19 sebagian sebagian besar mengalami keluhan Low Back Pain saat pembelajaran online. (59,3%). Terdapat hubungan antara durasi duduk dengan keluhan Low Back Pain pada Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya angkatan 2019 saat pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19. Terdapat hubungan antara posisi duduk dengan keluhan Low Back Pain pada Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya angkatan 2019 saat pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19.