Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Dengan Perubahan Tekanan Darah Pasien Lansia Dengan Hipertensi di UPTD Puskesmas Panyabungan Jae
Abstract
Hipertensi merupakan the silent killer dengan 9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi hipertensi seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Obat antihipertensi dapat mengontrol tekanan darah dan menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular. Namun, penggunaan obat saja tidak cukup untuk menghasilkan efek pengontrolan tekanan darah jangka panjang apabila tidak didukung dengan kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat antihipertensi dengan perubahan tekanan darah pasien lansia dengan hipertensi di UPTD Puskesmas Panyabungan Jae. Penelitian studi analitik dengan desain cross-sectional. Diperoleh 54 sampel dari data kuesioner dan rekam medis secara purposive sampling yang disesuaikan dengan kriteria dan variabel penelitian. Mayoritas kelompok tingkat kepatuhan minum obat cukup patuh (40,7%) dan pasien dengan tekanan darah tetap (37,0%). Pasien yang cukup patuh dengan tekanan darah tetap (25,9%), patuh minum obat dengan tekanan darah menurun (24,1%), dan tidak patuh minum obat dengan tekanan darah meningkat (20,4%). Hasil uji Fisher’s Exact antara kepatuhan minum obat antihipertensi dengan perubahan tekanan darah pasien lansia dengan hipertensi diperoleh nilai p = 0.001, nilai r = 0.001 (α< 0.05) dengan koefisien korelasi = 0.672 dan nilai OR (95% CI) = 11.73 (2.98-46.19). Ada korelasi antara kepatuhan minum obat antihipertensi dengan perubahan tekanan darah pasien lansia dengan hipertensi dengan arah korelasi positif dan kekuatan hubungan yang signifikan. Pasien yang tidak patuh minum obat antihipertensi 11 kali berisiko mengalami peningkatan tekanan darah.