Analisis Ketersediaan Obat Program Rujuk Balik (PRB) Kasus Hipertensi di Kota Palembang Tahun 2023
Abstract
Peningkatan prevalensi Penyakit Hipertensi merupakan tertinggi di antara prevalensi penyakit kronis lainnya sehingga terjadi peningkatan juga pada peserta Program Rujuk Balik (PRB). Namun jumlah peserta PRB yang stabil dirujuk balik ke FKTP semakin menurun. Salah penyebabnya dikarenakan keluhan kekosongan obat. Keluhan kekosongan obat di Palembang menjadi keluhan obat tertinggi di Kedeputian 3 BPJS Kesehatan. Diperoleh gambaran ketersediaan obat PRB kasus Hipertensi bagi peserta JKN di Puskesmas dan Apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan di kota Palembang tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen untuk mengetahui keterkaitan antara komponen input, proses, sehingga menghasilkan output berupa ketersediaan obat PRB kasus Hipertensi. Komponen input dalam penelitian ini yaitu SDM, anggaran, perlengkapan, peraturan, dan peralatan. Sedangkan komponen proses yaitu perencanaan, pengadaan, penyaluran dan distribusi, penggunaan, serta monitoring dan evaluasi. Menunjukan bahwa terdapat kekosongan obat PRB kasus Hipertensi dikarenakan masih adanya kendala dari segi input yaitu kurangnya SDM, terbatasnya perlengkapan, implementasi kebijakan yang belum optimal serta dari segi proses yaitu masih ada kendala dalam proses perencanaan, pengadaan, distribusi, dan penggunaan. Kendala-kendala ini pada akhirnya berdampak kepada masih terjadinya kekosongan obat PRB di Puskesmas dan Apotek PRB.