Upaya Optimalisasi Program Nasional Penanganan Stunting di RSUD Kabupaten Bekasi
Abstract
Pelayanan Program Prioritas Nasional Penurunan Stunting menjadi salah satu indikator mutu rumah sakit yang harus dilaksanakan sesuai standar (Kemenkes, 2022). Rumah sakit harus turut serta melaksanakan program penurunan prevalensi stunting dan wasting. Dalam mendukung Program Prioritas Nasional ini, rumah sakit melakukan intervensi dan pengelolaan gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah gizi. Rumah sakit harus mempunyai program penurunan prevalensi stunting dan wasting antara lain peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga tentang masalah stunting dan wasting, intervensi spesifik dan penerapan rumah sakit sayang ibu dan bayi (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2022). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan perubahan mekanisme kerja dengan Inovasi Cantingmas untuk meningkatkan penanganan Stunting dan Risiko Stunting di RSUD Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode case report yang mencakup kegiatan identifikasi masalah, analisa masalah, Plan of Action (POA), implementasi dan evaluasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dilaksanakan di RSUD Kabupaten Bekasi. Hasil evaluasi Program Inovasi didapatkan data antara lain terbentuknya Tim Stunting baik internal maupun eksternal (94%), komunikasi dan koordinasi tim yang baik (88%), perencanaan program penanganan stunting lebih terpadu, terdapat (94%), alur kerja yang lebih jelas (94%), proses rujukan internal menjadi lebih jelas/ terstruktur masing-masing sebesar 94%, pencatatan, pelaporan menjadi lebih baik dan terintegrasi sebesar 88%, adanya panduan penanganan stunting sebesar 76%, dan pelaksanaan asuhan pasien stunting sebesar 76%. Inovasi CANTINGMAS sebagai upaya peningkatan mutu penanganan Stunting di RSUD Kabupaten Bekasi telah berhasil dengan kategori nilai baik di atas 80%. Terdapat dua aspek dimana kedua aspek tersebut masing-masing memiliki nilai 76% sehingga perlu mendapatkan perhatian dan upaya perbaikan strategis dalam rangka meningkatkan mutu penanganan stunting/ risiko stunting di RSUD, yaitu tersedianya panduan penanganan stunting untuk PPA dan terlaksananya asuhan keperawatan pasien stunting sesuai dengan standar.