STUDI KRITIK TATA BAHASA BERDASARKAN YOHANES 21:15-19
Abstract
Penelitian ini menganalisis Yohanes 21:15-19 dengan pendekatan kritik tata bahasa dalam konteks Hermeneutik, untuk mengungkap makna teologis yang lebih mendalam dari dialog antara Yesus dan Petrus. Perikop ini menggambarkan Yesus yang menanyakan kasih Petrus sebanyak tiga kali dan setiap jawaban Petrus disusul dengan perintah yang berbeda dari Yesus. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan kata "kasih" yang berbeda dalam bahasa Yunani, yaitu "agapao" dan "phileo," serta implikasi dari perintah “Mengasihi Aku” "gembalakanlah domba-domba-Ku." dan “Ikutlah Aku”. Melalui analisis tata bahasa yang cermat, penelitian ini menemukan bahwa variasi dalam penggunaan kata "kasih" mengindikasikan tingkatan kasih dan komitmen yang berbeda yang diharapkan oleh Yesus dari Petrus. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya konteks linguistik dan historis dalam memahami perintah Yesus untuk menggembalakan umat-Nya, yang melambangkan tanggung jawab pastoral yang besar. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan kritik tata bahasa memberikan wawasan yang signifikan dalam memahami pesan teologis dari perikop ini. Studi ini berkontribusi pada kajian hermeneutik dengan menekankan pentingnya analisis linguistik dalam menginterpretasikan teks-teks Alkitab, serta memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang hubungan antara Yesus dan Petrus dalam konteks misi pastoral.