STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA SECARA PENUH DALAM UPAYA PEMULIHAN KETERTINGGALAN PEMBELAJARAN (LEARNING LOSS) Di SDIT DARUL MA’ARIF TEGAL - KEMANG, KABUPATEN BOGOR
Abstract
Pola komunikasi antara guru dan siswa adalah pola komunikasi yang terjadi antar pribadi atau Komunikasi Interpersonal. Kemampuan komunikasi interpersonal menjadi sangat penting untuk dapat dipahami dan dikuasai oleh mereka yang mempunyai profesi yang berhubungan dengan orang lain, misalnya seorang pendidik atau guru. Jika seorang pendidik tidak mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal yang baik, maka komunikasi dengan peserta didik menjadi tidak baik pula sehingga berdampak pada terhambatnya pengiriman pesan atau informasi yang disampaikan kepada peserta didik.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak cukup besar bagi dunia pedidikan. Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara Daring yang diterapkan sejak Maret 2020 bisa membawa masalah baru yang berkepanjangan, salah satunya yaitu ketertinggalan-kehilangan pembelajaran (learning loss). Learning loss merujuk kepada sebuah kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang biasanya diakibatkan oleh terhentinya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan.
Sebagai garda terdepan dalam pemulihan pendidikan, guru memikul tanggung jawab untuk mengejar ketertinggalan capaian belajar akibat berbagai keterbatasan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama pandemi Covid-19. Satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah peran guru sebagai aktor penting dalam upaya pemulihan ketertinggalan-kehilangan pembelajaran (learning loss) siswa.
Dengan dimulainya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh, guru diharapkan lebih siap untuk melaksanakan pembelajaran secara efektif. Jadi, sebagus apapun kurikulum yang diterapkan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan guru menerapkan dan menyampaikannya kepada siswa di sekolah pada PTM secara penuh.
Kegiatan belajar mengajar pada PTM secara penuh tidak akan berjalan efektif tanpa adanya komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta didik, hal ini justru bisa mengakibatkan minat dan motivasi belajar pada siswa yang semula antusias untuk mengikuti proses pembelajaran menjadi cenderung lemah.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai “Strategi Komunikasi Interpersonal Guru Dan Siswa Dalam Upaya Pemulihan Ketertinggalan Pembelajaran (Learning Loss) Pada Pembelajaran Tatap Muka Secara Penuh di SDIT Darul Ma’arif, Tegal-Kemang, Kabupaten Bogor Jawa Barat”. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam upaya pemulihan ketertinggalan dan kehilangan pembelajaran (Learning Loss) siswa karena Pandemi Covid-19.