ANALISIS JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN MULTIPLIER EFFECT KAWASAN MALIOBORO PASCA REVITALISASI
Abstract
Pusat kota selalu menjadi perhatian secara khusus oleh pemerintah daerah maupun penduduk kota itu sendiri. Seiring dengan perkembangannya pusat kota seringkali menghadapi berbagai tantangan, seperti dampak negatif lingkungan, keamanan, keberlanjutan dan kelestarian budaya sehingga perlu dilakukan upaya mempertahankan nilai sejarah dan budaya melalui revitalisasi. Di Yogyakarta pusat kota seperti kawasan Malioboro juga mengalami hal yang serupa, sehingga pemerintah DIY melakukan revitalisasi guna penataan dan peremajaan kawasan, serta berencana mengusulkan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia kepada UNESCO. Mengingat kegiatan revitalisasi sudah selesai dilakukan dan pentingnya dampak yang ditimbulkan maka perlu dilakukan penelitian terhadap perubahan jumlah pengunjung dan dampak ekonomi yang terjadi pada kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi jumlah kunjungan wisatawan sebelum dan sesudah revitalisasi dilakukan, dan menghitung nilai dampak pengganda ekonomi kawasan yang terjadi. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sumber data yang diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi lapangan, dan dokumentasi. Sampel penelitian terdiri dari pengunjung sebanyak 105 responden, unit usaha 15 narasumber, dan pekerja 20 narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan revitalisasi telah mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang mana sebelumnya jumlah kunjungan ke kota Yogyakarta bersifat stagnan bahkan memiliki tren yang negative. Penelitian juga menemukan bahwa kegiatan pariwisata di Malioboro pasca revitalisasi memberikan angka multiplier effect yang sangat tinggi bagi ekonomi kawasan baik secara langsung, tidak langsung, maupun secara terinduksi.