KENAKALAN ANAK DAN PENYEBABNYA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KRIMINOLOGI & VIKTIMOLOGI
Abstract
Anak sebagai potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, harus mendapatkan prioritas perlakuan dan perlindungan secara khusus yang berbeda dengan orang dewasa agar anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya baik perlidungan yang diperoleh dari kedua orang tua, masyarakat dan negara. Keberadaan anak sebagai sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa, maka sudah tepat kiranya anak mendapat suatu perlakuan khusus guna memberikan perlindungan dan jaminan atas kelangsungan masa depannya. Perlakuan khusus ini tentunya juga berkaitan terhadap anak yang memiliki prilaku khusus. Perilaku yang menyimpang yang mengarah pada tindak kriminal. Di NTB pernah terjadi pencurian dengan menggunakan modus anak di bawah umur. Sehingga perlu untuk mengetahui apa dan bagaimana bentuk-bentuk kenakalan anak (juvenile delinquency) serta faktor-faktor yang mempengaruhi perbuatan si anak. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Hukum Empiris dengan menggunakan pendekatan kasus (case approach) dimana Pendekatan ini bertujuan untuk membantu menganalisis bentuk-bentuk kenakalan anak (juvenile delinquency) serta faktor-faktor yang mempengaruhi perbuatan si anak yang dilihat dari sudut pandang viktimologi. Penelitian ini kemudian menghasilkan bahwa bentuk kenalakan tersebut diantaranya dapat berupa kriminalitas anak atau remaja, dapat berupa perbuatan mengancam, intimidasi, memeras, mencuri, mencopet, merampas, menjambret, menyerang, merampok, menggangu, menggarong, melakukan pembunuhan dengan jalan menyembelih korbannya, mencekik, meracun, tindak kekerasan lainnya. Kemudian faktor yang mempengaruhi perbuatan tersebut bisa berasal dari dalam dirinya (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik). Selanjutnya jika dilihat dari aspek viktimologi (korban) maka kita dapat melihat bahwasannya dalam kasus pencurian ini, ada peran besar dari si korban yang lalai dalam menjaga barang miliknya.