HUBUNGAN RIWAYAT INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI 0-23 BULAN DI SUMATERA UTARA: ANALISIS DATA SURVEI DEMOGRAFI DAN KESEHATAN INDONESIA (SDKI) 2017
Abstract
Latar Belakang: Diare masih menjadi masalah kesehatan terutama pada anak di negara berkembang. Menurut WHO, diare menduduki peringkat kedua penyebab kematian balita di dunia. Prevalensi diare pada anak balita di Sumatera Utara merupakan salah satu prevalensi yang tertinggi di Indonesia sebesar 14,6% di tahun 2018. Inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI eksklusif merupakan faktor protektif dari diare pada anak. IMD di Sumatera Utara tahun 2018 hanya sebesar 39,91% dan cakupan ASI eksklusif di Sumatera Utara tahun 2019 40,66% dan masih di bawah target Renstra Dinas Kesehatan Sumatera Utara. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melihat hubungan dari riwayat menyusu dini dan ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi 0-23 bulan di Sumatera Utara. Metode: Penelitian deskriptif ini menggunakan desain cross-sectional menggunakan data sekunder dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel studi ini adalah bayi berusia 0-23 bulan yang lahir dari ibu berusia 15-49 tahun di Sumatera Utara yang terdata dalam SDKI. Total 312 sampel didapat. Hasil: Hasil dari studi ini menemukan proporsi diare pada bayi 0-23 bulan di Sumatera Utara sebesar 22.1%, inisiasi menyusu dini 12,8%, dan ASI eksklusif 27,9%. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara riwayat inisiasi menyusu dini dengan kejadian diare (p = 0.172) dan dari analisis diperoleh nilai OR = 2.154, artinya bayi yang tidak inisiasi menyusu dini memiliki odds 2.154 kali lebih tinggi untuk terkena diare. Hasil studi juga menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara riwayat ASI eksklusif dengan kejadian diare pada bayi 0-23 bulan (p= 1.000). Kesimpulan: Tidak ada hubungan bermakna antara riwayat inisiasi menyusu dini dan ASI eksklusif dengan kejadian diare.