TINDAK TUTUR ILOKUSI, FUNGSI, DAN IMPLIKATURNYA DALAM WACANA IKLAN RESTAURANT DI SENGGIGI
Abstract
Wacana digunakan sebagai media penyampaian pesan, termasuk Wacana Iklan Restoran di daerah Senggigi. Maksud yang dituturkan oleh penutur dapat disampaikan secara tersurat maupun tersirat. Secara pragmatis fungsi tuturan merupakan fungsi yang diacu oleh maksud tuturan di dalam pemakaiannya untuk berkomunikasi.
Masalah yang diteliti adalah; jenis tindak tutur ilokusi apa yang terdapat dalam wacana iklan Restaurant Senggigi; fungsi pragmatis tindak tutur ilokusi apa yang terdapat dalam wacana iklan Restaurant Senggigi, dan; apa saja implikatur yang terdapat dalam wacana iklan Restaurant Senggigi.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan pragmatik, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan deskriptif. Data yang digunakan adalah penggalan wacana iklan, pengumpulan data metode simak dan teknik catat. Analisis data dengan metode heuristik. Sumber datanya adalah wacana iklan berupa baliho, spanduk, dan poster di Restaurant di daerah Senggigi selama Bulan Desember 2022 sampai Maret 2023.
Dari hasil analisis data dalam penelitian ini ditemukan ada tiga tindak tutur, yaitu (1) jenis tindak tutur ilokusi (1) tindak tutur ilokusi asertif, (2) tindak tutur ilokusi ekpresif, (3) tindak tutur ilokusi komisif, (4) tindak tutur ilokusi direktif, dan (5) tindak tutur ilokusi isbati. Fungsi pragmatis tindak tutur ilokusi yang ditemukan (1) tindak tutur asertif menyatakan ada delapan dan fungsi mengklaim ada dua, (2) tindak tutur ekpresif fungsi menyanjung ada enam, (3) tindak tutur komisif fungsi menawarkan ada tiga dan fungsi menjanjikan ada satu, (4) tindak tutur direktif fungsi merekomendasi ada sepuluh, fungsi menyarankan ada lima, dan fungsi mengajak ada empat, dan (5) tindak tutur isbati fungsi memberi nama ada tiga. Implikatur ditemukan implikatur yang memberi pernyataan dan ajakan.
Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa terdapat tindak tutur ilokusi beserta fungsi pragmatisnya juga implikatur. Ini berarti Wacana Iklan Restoran Senggigi sebagai salah satu bentuk wacana iklan yang menunjukkan adanya interaksi. Adapun saran yang diberikan (1) calon peneliti khusunya bidang bahasa, hendaknya melakukan penelitian secara menyeluruh serta peneliti pada khususnya guna pengembangan kebahasan lebih lanjut, sehingga maksud dan tujuan dalam bertutur yang disampaikan dapat dimengerti oleh banyak pihak, (2) pembaca, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau rujukan sekaligus penambah wawasan tentang fenomena-fenomena bahasa yang terjadi di masyarakat, dan (3) pembuat wacana iklan persuasif hendaknya menggunakan tindak tutur direktif merekomendasi, untuk merekomendasikan tempat, rasa, harga, dan menu yang disajikan berbeda dengan yang lain.