Menemukan Makna Penderitaan Pasca Bencana Badai Seroja Menurut Teks Yohanes 9:1-3 dalam Konteks Jemaat Solafide Motamaro

  • Anika C. Takene Universitas Kristen Artha Wacana
  • Arly E.M. de Haan Universitas Kristen Artha Wacana

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pemahaman jemaat GMIT Solafide Motamaro tentang makna penderitaan ketika berhadapan dengan bencana badai Seroja pada April 2021. Pemahaman jemaat GMIT Solafide Motamaro ini didasarkan pada hasil membaca teks Yohanes 9:1-3. Tidak disangkali bahwa pemahaman Jemaat Solafide Motamaro bertolak juga dari pemahaman budaya tentang penderitaan. Penderitaan merupakan upah dosa, suatu pemahaman yang tidak jatuh sama dengan pengajaran yang disampaikan oleh Yesus dalam Injil Yohanes 9:1-3. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena dan dinamika sosial termasuk persepsi dan sikap jemaat GMIT Solafide Motamaro. Selain itu, dalam hubungan dengan analisa teks, penelitian ini menggunakan metode Reader response atau reader response criticism untuk mendapatkan makna dari teks Yohanes 9:1-3 oleh jemaat Solafide Motamaro. Pada saat membaca teks Yohanes 9:1-3, Jemaat Solafide Motamaro memahami bahwa ada penekanan terhadap pengakuan akan kuasa Allah yang nyata dalam kehidupan umat-Nya. Namun, kuasa dan karya Allah itu juga nyata melalui penderitaan yang dialami umat-Nya. Jadi melalui penderitaan, Allah dikenal dan kuasa-Nya diakui sekaligus untuk menyadarkan umat dari dosanya. Jadi, sekalipun ada penderitaan yang bukan merupakan upah dosa namun penderitaan mempunyai hubungan dengan dosa manusia.

Published
2023-02-16
How to Cite
C. Takene, A., & de Haan, A. E. (2023). Menemukan Makna Penderitaan Pasca Bencana Badai Seroja Menurut Teks Yohanes 9:1-3 dalam Konteks Jemaat Solafide Motamaro. Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online), 4(1), 378-386. https://doi.org/10.36312/jcm.v4i1.1318