ANALISA DAN INVESTIGASI FORENSIK DALAM MENGUNGKAP SEBAB KEMATIAN PADA KASUS TENGGELAM
Abstract
Drowning atau tenggelam merupakan kondisi mati lemas dikarenakan asfiksia akibat masuknya cairan ke dalam saluran pernapasan. Proses kejadian tenggelam diawali dengan gangguan pernapasan baik karena jalan nafas seseorang berada di bawah permukaan cairan (submersi) ataupun air hanya menutupi bagian wajahnya saja (imersi).Jenazah seorang laki-laki ditemukan di bawah jembatan sungai. Dari hasil pemeriksaan olah TKP, ekshumasi dan otopsi didapatkan hasil adanya tanda-tanda tenggelam yang mengakibatkan kematian. Jenazah berusia antara 40 – 50 tahun ini didapatkan luka akibat kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, bahu kanan, punggung dan anggota gerak bawah. Didapatkan tanda mati lemas, proses pembusukan dan tanda persentuhan lama dengan air. Didapatkan pasir pada saluran nafas dan saluran cerna, serta ganggang pada paru. Sebab kematian adalah tenggelam yang mengakibatkan mati lemas. Kematian pada peristiwa tenggelam dapat disebabkan oleh reflek vagal, spasme laring, dan pengaruh air yang masuk ke dalam paru. Pada korban juga ditemukan kekerasan tumpul berupa luka memar pada wajah, bahu kanan, punggung dan anggota gerak bawah yang tidak berpotensi sebagai sebab kematian.Hasil laporan kasus yang didapatkan cukup menarik. Data yang diketahui terdapat tanda-tanda tenggelam, pembusukan serta kekerasan tumpul yang membutuhkan pemeriksaan secara mendetail untuk menentukan sebab kematian pada jenasah tersebut. Penelitian lebih lanjut mengenai kematian akibat tenggelam masih perlu dilakukan.