Model Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus (Tinjauan Filsafat Ilmu)
Abstract
Tujuan penelitian ini ini adalah: (1) Menganalisis ontologi pembelajaran tahfidzul qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus. (2) Menganalisis epistimologi pembelajaran tahfidzul qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus. (3) Menganalisis aksiologi pembelajaran tahfidzul qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus. (4) Menganalisis ontologi, epistimologi, dan aksiologi pembelajaran tahfidzul qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus menjadi rujukan pembelajaran tahfidzul Qur’an Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan penelitian lapangan (field research). Analisis data model ini memiliki empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil dari penelitian ini penelitian ini adalah: (1) Model pembelajaran tahfidz di Pon.Pes. Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus didasarkan pada aspek ontologi, pembelajaran tahfidz bertujuan membentuk manusia berakhlaqul karimah dan hafal Al-Qur’an dengan menggunakan model Bimbingan, Intensif, Íalaqah, Integrasi, Madrasah,Target, Hafalan, Al-Qur’an, Faham, Evaluasi, Deresan, dan Ziyadah yang disingkat dengan BIHIM TAHFIDZ.(2) Proporsi epistemologi dengan Model pembelajaran sains di Pon.Pes. Tahfidz Yanbu’ul Qur’an Kudus didasarkan pada pembelajaran sains yang terintegrasi pada satuan Pendidikan Madrasah dan Pesantren tahfidz Al-Qur’an dengan tujuan membentuk manusia berjiwa IMTAQ yang menguasai IPTEK dengan menggunakan model bimbingan, riset, intensif, sains, integrasi, agama, informatif, laboratorium, mentoring, unggul, intelektual, tuntas, dan evaluative yang disingkat dengan BRISIA ILMU ITE.. (3) Model pembelajaran tahfidz pada aspek aksiologi di lembaga Pendidikan yang berbasis pesantren tahfidz Al-Qur’an dengan tujuan membentuk manusia berakhlakul karimah, unggul dan hafal Al-Qur’an dengan menggunakan model BIHIM TAHFIDZU. (Bimbingan, Intensif, halaqah, Integrasi, Madrasah, Target, Hafalan, Al-Qur’an, Faham, Evaluasi, Deresan, Ziyādah, dan Ulang). (4) Secara ontologi, epistemologi dan aksiologi proses pelaksanaan pembelajaran sains dan tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus, dengan model semaan satu halaman, ¼, ½, satu juz setiap pekannya dalam setiap kelompok, karena menurut pengamatan peneliti belum semua halaqah melaksanakannya agar dapat diperbaiki kembali.