HUBUNGAN FAKTOR EKONOMI DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KEMBANG KERANG DAYA

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya (Persagi 2018). Faktor ekonomi merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh keluarga untuk memenuhi keperluan rumah tangga. Sedangkan pola asuh orang tua merupakan segala bentuk dan proses intraksi yang terjadi antara orang tua dan anak yang dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak.

Tujuan : Mengetahui hubungan faktor ekonomi dan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kembang Kerang Daya.

Metode : Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan correlation study . Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 75 sampel dimana tehnik sampling yang digunakan adalah dengan total sampling. Pengumpulan menggunakan data skunder yaitu berupa form ekstraksi dan data primer yaitu dengan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat.

Hasil :Berdasarkan hasil analisis univariat faktor ekonomi orang tua yang memiliki pendapatan sangat tinggi 3 orang (4,0%), pendapatan tinggi 3 orang (4,0%), pendapatan sedang 11 orang (14,7%) dan pendapatan rendah 58 orang (77,3%). Sedangkan pola asuh orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis sebanyak 10 orang (13,3%), pola asuh otoriter 12 orang (16,0%), pola asuh permisif 53 orang (70,7%). Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji spearmen rank diperoleh hasil p-value faktor ekonomi 0,033 dan p-value pola asuh orang tua 0,002

Simpulan :Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor ekonomi dan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kembang Kerang Daya

Kata Kunci : Ekonomi, Pola Asuh, Stunting