Persepsi dan Perilaku Masyarakat Desa Suwug Terhadap Tanaman Kitolod Sebagai Obat Konjungtivitis (Studi Kualitatif)
Abstract
Insidensi konjungtivitis di Indonesia saat ini menduduki tempat kedua dari 10 penyakit mata utama. Beragam pengobatan yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengobati penyakit ini dari yang obat konvesional hingga herbal. Studi pendahuluan yang dilakukan pada masyarakat Desa Suwug menunjukkan bahwa masyarakat memanfaatkan tanaman kitolod sebagai obat tetes mata.Mengetahui persepsi dan perilaku masyarakat terhadap pemanfaatan tanaman kitolod terhadap konjungtivitis.Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu studi etnografi. Wawancara dilakukan pada 5 masyarakat Desa Suwug. Coding data dilakukan menggunakan aplikasi NVIVO. Thema dibangun dari perspektif informan. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber berupa member checking.Pengetahuan tanaman kitolod sebagai obat tradisional sudah di lakukan secara turun temurun oleh masyarakat di Desa Suwug. Tanaman kitolod sendiri dapat tumbuh liar di halaman rumah. Berdasarkan pengalaman pribadi, masyarakat meyakini bahwa tanaman kitolod tersebut dapat mengobati konjungtivitis. Masyarakat memiliki cara pengolahan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. Tanaman kitolod merupakan tanaman liar yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Tanaman ini sudah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat di Desa Suwug. Terdapat cara pengolahan yang berbeda yaitu tanaman kitolod dan daun sirih hanya direndam pada wadah yang berisi air panas
Copyright (c) 2023 Journal Transformation of Mandalika

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





