KOMPLEKSITAS OTAK MANUSIA SERTA PERANANNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA
Abstract
Pengkajian tentang otak manusia serta kaitannya dengan bahasa sudah lama menjadi obyek penelitian. Penelitian dan penjelajahan ke otak manusia dengan mengalamai kemajuan dan berkembang dengan dikembangkannya metode-metode berteknologi tinggi. Dengan melode-melode semacam itu, pengetahuan kita tentang otak dan fungsinya telah meningkat dengan cepat. tapi scbenarnya kita masih ada pada tahap primitif pengetahuan ilmiah. dekade-dekade milenium yang akan datang pasti akan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan dikembangkannva motode-metode berteknologi baru untuk menyelidiki bahasa dan otak dengan lebih tepat. Otak pada manusia pad umumnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Otak kiri manusia atau hemisfer kiri merupakan ranah atau domain otak manusia yang berfungsi sebagai tempar pemusatan atau area yang berberfungsi sebagai pengatur dan pengontrol kemampuan berbahasa bagi manusia. Otak kiri tampak terlibat di tengah-tengah bahasa isyarat, sebagaimana dengan non-signer. Otak kanan juga terlibat secara rumit namun dalam cara-cara yang berbeda dengan non signer (untuk pengguna bahasa isyarat). Kajian kajian tengtang bahasa Otak masih terus berkembang samapai saat ini dan mengalami perkembangan dan kemajuan yang signifikan Namun, terkadang muncul temuan-temuan tidak konsisten, fakta bahwa kesulitan-kesulitan otak kanan terlibat dalam banyak studi mengungkapkan kemungkinan jelas bahwa bahasa kedua kadang-kadang terletak di otak kanan dan kadang-kadang bukan. Mungkin ada variabel-variabel yang menentukan letak hemisferik namun belum teridentifikasi. Satu faktor mungkin adalah usia dimana bahasa kedua dipelajari dan tentunya pertumbunhan dan kehidupan dari manusia itu yang merupakan sesuatu yang unik dari manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.