Review Aktivitas Anti Inflamasi Daun Jeruk Purut, Daun Dadap, Dan Daun Sirih Berdasarkan Kearifan Lokal Bali Dalam Usada Tenung Tanyalara
Abstract
Pengobatan tradisional merupakan sistem pengobatan yang dilakukan secara turun-temurun dengan memanfaatkan berbagai sumber alam, seperti tanaman, hewan, maupun mineral. Pengobatan tradisional di Bali memanfaatkan informasi yang tertuang pada Usada atau naskah yang memuat sistem pengobatan, bahan obat, serta cara pengobatannya. Salah satu jenis Usada Bali adalah Usada Tenung Tanyalara yang mencangkup pengobatan terhadap penyakit umum seperti bengkak. Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.), daun dadap (Erythrina subumbrans (Hassk.) Merr.), serta daun sirih (Piper betle L.) berdasarkan Usada Tenung Tanyalara dapat dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak pada kaki. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan khasiat bahan tersebut melalui studi literatur. Artikel ini dibuat dengan melakukan identifikasi, pengkajian, evaluasi, serta penafsiran terhadap literatur hasil penelitian yang telah dipublikasikan secara online di lingkup nasional maupun internasional. Berdasarkan hasil penelitian secara in vivo maupun in vitro, diperoleh informasi bahwa daun jeruk purut, daun dadap, serta daun sirih dalam bentuk ekstrak maupun sediaan mampu mengatasi bengkak dengan memberikan efek antiinflamasi. Aktivitas antiinflamasi pada daun jeruk purut diduga diperoleh dari kandungan lupeol yang mampu menekan gen NLRP3. Sedangkan, pada daun dadap dan daun sirih, aktivitas antiinflamasi diduga berasal dari senyawa flavonoid yang menghambat jalur lipoksigenase atau siklooksigenase, sehingga menurunkan respon inflamasi. Berdasarkan studi yang dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian efek farmakologis pada penggunaan empiris Usada Tenung Tanyalara dengan hasil uji ilmiah sebagai antiinflamasi.
Copyright (c) 2024 Ni Wayan Febriari Lestari, Ketut Widyani Astuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.