PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PADA PENERAPAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG INTERAKTIF, INSPIRATIF, MENYENANGKAN ,MENANTANG, MEMOTIVASI MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMA NEGERI 1 ULUJAMI
Abstract
Penelitian Tindakan Sekolah ini terkondisikan dari hasil pemetaan mutu pendidikan di raport mutu sekolah salah satunya pencapaian pemenuhan 8 Standar Nasional Pendididikan pada standar proses di SMA Negeri 1 Ulujami masih berada dibawah rata-rata capaian mutu pendidikan di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional sehingga untuk mencari solusi dalam upaya peningkatan pemenuhan 8 SNP. Penulis merumuskan permasalahan bagaimana agar penerapan proses pembelajaran yang dilakukan guru kepada siswa Interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi. Penelitian Tindakan sekolah dilaksanakan dua siklus . Pada Siklus I pemahaman konsep dan penerapan dengan aspek yang meliputi a) perencanaan pengembangan dan penyusunan silabus skor yang diperoleh = 2; b) penyusunan RPP/RPL yang dilakukan oleh seluruh guru dengan memperhatikan prinsip penyusunan RPP skor yang diperoleh = 2; c) rencana langkah-langkah pelaksanaan proses pembelajaran skor yang diperoleh = 2;d) Persyaratan ketentuan dalam pengelolaan kelas yang sesuai dengan tuntutan kompetensi skor yang diperoleh = 2; kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru yang ada di sekolah skor yang diperoleh = 3; e) langkah-langkah kegiatan inti pada pembelajaran skor yang diperoleh = 3; f) kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru skor yang diperoleh = 2; g) rencana pelaksanaan penilaian hasil belajar skor yang diperoleh = 2; h) rencana kegiatan pemantauan proses pembelajaran skor yang diperoleh = 2; i) rencana kegiatan supervisi proses pembelajaran skor yang diperoleh = 1; j) rencana evaluasi proses pembelajaran skor yang diperoleh = 3; k) rencena pelaporan proses pembelajaran skor yang diperoleh = 1); l) rencana tindak lanjut skor yang diperoleh = 1. Capaian target 65% dari KKM Standar Proses 70 %.Pada pelaksanaan siklus II mengalami peningkatan signifikan capaian target sebanyak 60 guru yang dinilai dengan nilai maksimal yang bisa didapat sebesar 480 diperoleh skor 426 sehingga prosentase keberhasilanya sebesar 81 %.