KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI LABORATORIUM MORAL MENCIPTAKAN SISWA YANG BERKARAKTER DI SMP NEGERI 38 MEDAN

  • Popi Wahyuni Guru SMP Negeri 38 Medan, Sumatra Utara
Keywords: kantin kejujuran; laboratorim moral; siswa berkarakter

Abstract

Penguatan pendidikan karakter ialah upaya pemerintah dalam memperkuat karakter siswa melalui penyelarasan hati, jiwa, pikiran dan raga berdasarkan dengan nilai pancasila, dari 18 nilai karakter yang harus diterapkan siswa, kejujuran ialah perilaku yang sangat mendasar di sekolah.  Kejujuran ialah suatu karakter yang harus terus ditanamkan agar ketika siswa berada di lingkungan masyarakat mereka selalu bersikap jujur. Hal ini sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional yang tertera di UU Nomor 20 tahun 2003 yang bertujuan membentuk karakter bangsa. Salah satu bentuk program yang sudah diterapkan dalam membentuk karakter siswa adalah kantin kejujuran. SMP Negeri 38 Medan telah menerapkan pendidikan karakter salah satunya dengan mendirikan kantin kejujuran dari  tahun 2010, tujuan penulisan artikel ini adalah (1) mendeskripsikan bagaimana kantin kejujuran sebagai laboratorium moral dapat menciptakan siswa yang berkarakter pada SMP Negeri 38 Medan, (2)  mendeskripsikan bagaimana model pelaksanaan kantin kejujuran di SMP Negeri 38 Medan. Untuk menjawab permasalahan di atas penulis menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Teknik dalam mengumpulkan data-data ini adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penerapan pendidikan karakter melalui kantin kejujuran sebagai laboratorium moral telah menghasilkan karakter  jujur, mandiri dan bertanggung jawab pada siswa SMPN 38 Medan, hal ini dapat dilihat dari keuntungan penjualan  kantin kejujuran yang  meningkat, siswa lebih mandiri dan  bertanggung jawab dalam setiap tindakan.

Published
2020-10-08
How to Cite
Popi Wahyuni. (2020). KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI LABORATORIUM MORAL MENCIPTAKAN SISWA YANG BERKARAKTER DI SMP NEGERI 38 MEDAN. Journal Scientific of Mandalika (JSM) E-ISSN 2745-5955 | P-ISSN 2809-0543, 1(2), 79-86. https://doi.org/10.36312/10.36312/vol1iss2pp79-86
Section
Article