I’jāz Al-Qur’an Perspektif Jalāl Al-Dīn Al-Suyūthī (Studi Analisis Kitab Al-Itqān Fī Ulūm Al-Qur’ān)

  • Faisal Abdullah Universitas PTIQ Jakarta

Abstract

Jalāl al-Dīn al-Suyūthī dalam kitabnya Al-Itqān Fī Ulūm al-Qur'ān menjelaskan bahwa mukjizat merupakan sesuatu yang keluar dari kewajaran yang disertai dengan tahaddī (adanya tantangan) dan tidak tertandingi. Dari sifatnya, mukjizat terbagi menjadi dua bentuk: mukjizat hissiyyah (fisik) dan ada mukjizat 'aqliyyah (akal/ ilmu), dan mayoritas mukjizat yang diturunkan pada Nabi sebelumnya berupa hissiyyah (fisik), sedangkan kemukjizatan al-Qur'ān yang diberikan kepada Nabi Muhammad mukjizat 'aqliyyah (akal/ ilmu), sehingga masih dapat dirasakan umatnya hingga akhir zaman. Sebab bentuk sifatnya yang 'aqliyyah sehingga para ulama banyak yang meneliti tentang (isi-sisi kemukjizatan al-Qur’ān tersebut, al-Suyūthī memaparkan banyak pendapat ulama mengenai hal ini, yang kurang lebih bila disimpulkan meliputi : fashāhat al-alfadz (fasihan lafadz), al-lughah wa al-uslūb (bahasa dan gaya bahasa yang digunakan), thariqah al-ta’lif (cara penyusunan), al-Ulūm wa al-Ma’ārif (Ilmu dan pengetahuan), wafā’ bi al-hājāt al-basyar (memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia), muaqqif al-Qur’ān min al-Ulūm al-Kauniyyah (al-Qur'ān sebagai rujukan ilmu-ilmu kauniyah), anba’ al-ghaib (pemberitaan perkara gaib). Sehingga dari berbagai sisi itu, para ulama mengkategorikan kemukjizatan al-Qur'ān menjadi tiga bagian: I’jāz al-lughāwi/al-balāghi (kemukjizatan bahasa/sastra), I’jāz al-‘Ilmī (kemukjizatan ilmu pengetahuan), dan I’jāz al-tasyri’i (kemukjizatan syareat).

Published
2024-12-04
How to Cite
Abdullah, F. (2024). I’jāz Al-Qur’an Perspektif Jalāl Al-Dīn Al-Suyūthī (Studi Analisis Kitab Al-Itqān Fī Ulūm Al-Qur’ān). Journal of Mandalika Literature, 6(1), 537-551. https://doi.org/10.36312/jml.v6i1.3923
Section
Articles