Analisis Pola Deformasi Tanah Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika
Abstract
The development of infrastructure in KEK Mandalika has increased rapidly between 2020 and 2023. This has led to changes in soil morphology and potential geotechnical deformations. The methodology includes high-level geodetic monitoring technology, analysis of results, and numerical modeling to understand the holistic dynamics of soil changes. The detailed survey results and data analysis reveal that soil deformation in KEK Mandalika is not only local but also shows significant regional patterns. Deformation patterns are influenced by various factors such as soil type, topography, land use, and human activities. The monitoring data shows an average shift of 0.035 m per year in the X-axis and 0.015 m per year in the Y-axis recorded during that period. Additionally, the Z-axis shows a decrease of -0.015 m per year
Peningkatan pesat dalam pembangunan infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika selama periode 2020-2023 telah memunculkan kompleksitas baru terkait perubahan morfologi tanah dan potensi deformasi geoteknik. Metodologi yang digunakan mencakup penggunaan teknologi pemantauan geodetik tingkat tinggi, analisis hasil, serta model numerik untuk memahami dinamika perubahan tanah secara holistik. Hasil survei dan analisis data yang terperinci mengungkapkan bahwa deformasi tanah di KEK Mandalika tidak hanya bersifat lokal tetapi juga menunjukkan pola regional yang signifikan. Pola deformasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti jenis tanah, topografi, penggunaan lahan, dan aktivitas manusia. Hasil monitoring data diperoleh rata-rata pergeseran sumbu X sebesar 0.035 m pertahun dan sumbu Y sebesar 0.015 m per tahun yang tercatat selama periode tersebut. Selain itu, juga diperkirakan terjadi penurunan pada sumbu Z dengan nilai mencapai -0.015 m per tahun.
Copyright (c) 2024 Didik Nugroho, Abdul Rochim, Sumirin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.