Hubungan Obesitas dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Modopuro Kabupaten Mojokerto pada Bulan Januari-Maret 2024

  • I Putu Bagus Yustitio Mahayutha Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Syahdah Iksiroh Al Husnah Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Nuril Maulidah Sofyana Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Dian Eka Nur Anggraini Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
  • Sukma Sahadewa Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prevalensi obesitas dan diabetes mellitus serta faktor-faktor terkait di Puskesmas Modopuro, Kabupaten Mojokerto, yang memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat. Diabetes mellitus disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin atau resistensi insulin dan ditandai dengan hiperglikemia dan hiperlipidemia. Faktor risiko penyakit ini meliputi asam urat serum tingkat tinggi, pola tidur yang buruk, merokok, depresi, penyakit kardiovaskular, dislipidemia, hipertensi, penuaan, etnis, riwayat keluarga diabetes, ketidakaktifan fisik, dan obesitas. Namun, obesitas meningkatkan risiko terjadinya diabetes mellitus hingga 2,26 kali lebih, sehingga menjadi faktor risiko utama diabetes mellitus. Obesitas, ditandai oleh berat badan yang berlebih, menyebabkan resistensi insulin dengan mengurangi respons sel beta pankreas terhadap glukosa darah, meningkatkan resistensi insulin yang kemudian dapat memicu penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif observasional untuk mengumpulkan data dari bulan Januari hingga Maret 2024. Sampel penelitian terdiri dari 107 pasien di Poli Umum dan Poli Lansia. Analisis dilakukan dengan SPSS menggunakan uji chi-square (????????). Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa responden yang obesitas dan mengidap diabetes mellitus sebanyak 7 responden (35%), dan responden yang obesitas dan tidak mengidap diabetes mellitus sebanyak 13 responden (65%), responden yang tidak obesitas dan diabetes mellitus sebanyak 81 responden (93,1%), serta responden tidak obesitas dan tidak diabetes mellitus sebanyak 87 responden (81,3%). Mayoritas pasien berusia 40-60 tahun, dengan wanita lebih rentan terkena diabetes mellitus akibat perubahan hormon selama menopause. Temuan ini menegaskan pentingnya kesadaran akan masalah obesitas dan diabetes mellitus di tingkat lokal, dan mendukung perlunya intervensi pencegahan dan manajemen efektif terkait penyakit ini.

Published
2024-07-10
How to Cite
Mahayutha, I. P. B. Y., Al Husnah, S. I., Sofyana, N. M., Nur Anggraini, D. E., & Sahadewa, S. (2024). Hubungan Obesitas dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Puskesmas Modopuro Kabupaten Mojokerto pada Bulan Januari-Maret 2024. Journal of Mandalika Literature, 5(3), 251-256. https://doi.org/10.36312/jml.v5i3.3225
Section
Articles