Resepsi Film “Ice Cold: Murder Coffee and Jessica Wongso”: Interpretasi yang Membentuk Pemahaman Penonton
Abstract
Artikel ini menganalisis resepsi khalayak terhadap film dokumenter "Ice Cold: Murder Coffee and Jessica Wongso" menggunakan pendekatan teori resepsi Stuart Hall. Data dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan peserta yang telah menonton film tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tiga posisi utama dalam tanggapan peserta: posisi dominan, negosiasi, dan oposisi. Pada posisi dominan, peserta sepenuhnya menerima pesan film, menunjukkan empati dan perubahan pandangan terhadap Jessica Wongso. Posisi negosiasi memperlihatkan peserta yang menerima sebagian pesan tetapi juga menggabungkan interpretasi pribadi, sementara posisi oposisi menunjukkan skeptisisme dan penolakan terhadap narasi film. Artikel ini mengungkapkan bahwa khalayak aktif dalam menegosiasikan makna berdasarkan konteks sosial dan budaya mereka sendiri. Proses ini menegaskan bahwa makna tidak hanya ditentukan oleh pembuat pesan (encoding) tetapi juga oleh audiens yang membentuk makna melalui interaksi sosial. Hasil ini menekankan pentingnya literasi media dan kemampuan kritis dalam menilai informasi yang disajikan oleh media massa.