Penguatan Modal Sosial UMKM Berbasis Komunikasi Organisasi Desa Kaloran Brimob, Kota Serang
Abstract
Program ini bertujuan untuk menganalisis strategi penguatan modal sosial Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui komunikasi organisasi dalam konteks sosial Desa Kaloran Brimob, Kota Serang. Desa ini memiliki potensi UMKM yang cukup besar, baik dari kelompok penduduk lokal maupun pendatang. Namun, potensi tersebut belum berkembang secara optimal karena adanya fragmentasi sosial, rendahnya tingkat kepercayaan, dan keterbatasan interaksi lintas kelompok. Selain itu, tidak adanya forum komunikasi formal menyebabkan pertukaran informasi usaha berjalan sporadis dan tidak terkoordinasi. Situasi ini berdampak pada lemahnya jejaring usaha, minimnya kolaborasi, serta terhambatnya perkembangan ekonomi desa. Persoalan tersebut dijawab melalui pendekatan multidimensional berbasis modal sosial dengan implementasi melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM). Pendekatan multidimensional memungkinkan analisis dan intervensi pada aspek sosial, ekonomi, dan komunikasi secara bersamaan. Program PKM mencakup kegiatan pelatihan komunikasi organisasi, pelatihan manajemen konflik, pembentukan Forum Komunikasi UMKM Desa Brimob, simulasi kolaborasi usaha, serta pendampingan intensif oleh tim akademisi dan pemerintah desa. Seluruh kegiatan dirancang untuk memperkuat tiga dimensi utama modal sosial, yaitu kepercayaan (trust), jejaring sosial (network), dan norma kebersamaan (shared norms). Hasil pelaksanaan program menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada dinamika sosial dan hubungan antar pelaku UMKM. Pertama, tingkat kepercayaan antar kelompok meningkat setelah beberapa sesi dialog terbuka, mediasi, dan kegiatan kolaboratif. Pelaku UMKM yang sebelumnya menjaga jarak kini lebih terbuka dalam berbagi informasi mengenai pemasaran, bahan baku, hingga strategi promosi. Kedua, jejaring sosial berkembang melalui pembentukan Forum Komunikasi UMKM yang menjadi wadah interaksi rutin dan pusat koordinasi kegiatan ekonomi desa. Forum ini berhasil mempertemukan kelompok UMKM lokal dan pendatang dalam ruang komunikasi yang setara dan produktif. Ketiga, norma kebersamaan mulai tumbuh melalui penyusunan visi-misi “Kampung Wirausaha” yang melibatkan seluruh pelaku UMKM. Nilai-nilai seperti gotong royong, transparansi, dan komitmen kolaborasi menjadi pedoman baru dalam pengembangan usaha desa. Program ini menyimpulkan bahwa komunikasi organisasi dapat menjadi instrumen strategis dalam memperkuat modal sosial dan kolaborasi UMKM. Intervensi berbasis komunikasi mampu memecah fragmentasi sosial, membangun kepercayaan lintas kelompok, serta menciptakan keterhubungan sosial yang lebih kuat. Model pemberdayaan UMKM berbasis modal sosial dan komunikasi organisasi yang dihasilkan dari penelitian ini berpotensi direplikasi di desa lain yang memiliki permasalahan sosial serupa. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pengembangan literatur pemberdayaan masyarakat, komunikasi organisasi, dan penguatan UMKM berbasis kolaborasi.
Kata kunci: UMKM, multidimensional, modal sosial, komunikasi organisasi, kolaborasi, pemberdayaan masyarakat.
Copyright (c) 2025 Pebrianti Pawestri, Harry Triana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





