Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembuatan Ovitrap/Trapping Dari Sampah Anorganik Untuk Menurunkan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Abstract
Perangkap nyamuk berbasis air gula pasir, gula merah dan ragi roti, merupakan perangkap nyamuk yang terbuat dari botol bekas kemasan minuman ringan yang disi dengan air gula pasir rati – ragi roti serta botol tersebut dibungkus dengan plastik bewarna hitam. Hasil fermentasi gula pasir oleh ragi roti menghasilkan karbondikoksia yang akan menarik nyamuk untuk datang. Perangkap sederhana (trapping) ini dapat diletakkan di sudut ruangan yang banyak dipakai untuk aktivitas anggota keluarga. “Pernyabagri dapat bertahan hingga satu minggu sehingga bersifat sangat ekonomis. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para perangkat desa dan masyarakat sebanyak 50 orang. Metode kegiatan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Langkah-langkah kegiatan adalah ceramah untuk menjelaskan kajian sampah, jenis sampah, dan sumber sampah, pengelolaan sampah dan 3R (reduce, reuse, recycle), serta pengelolaan sampah anorganik menjadi perangkap telur nyamuk (ovitrap)/trapping (perangkap nyamuk) sederhana, dilanjutkan tanya jawab, demonstrasi pengelolaan sampah anorganik menjadi perangap nyamuk. Faktor pendukung kegiatan pengabdian adalah adanya dukungan dari Kepala Desa dan antusiasme peserta pengabdian, sedangkan faktor penghambat kegiatan adalah keterbatasan waktu pelaksanaan pengabdian. Kegiatan pengabdian secara keseluruhan dapat dikatakan baik dan berhasil, dilihat dari keberhasilan target jumlah peserta pelatihan (100%), ketercapaian tujuan pelatihan (80%), ketercapaian target materi yang telah direncanakan (80%), dan kemampuan peserta dalam penguasaan materi (80%). Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pembuatan perangkap nyamuk sederhana dari botol dan plastic bekas. Kegiatan ini merupakan salah satu solusi yang menyentuh secara langsung masyarakat dalam pencegahan demam berdarah dengue (DBD.